
Evaluasi Perumusan RSNI 3, Evaluasi Komtek 65-04 dan Pengusulan PNPS TA. 2025
Yogyakarta, 24/10/2024. Tindak lanjut Rapat Teknis dan Konsensus Komite Teknis 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian, yang berlangsung di Bandung tanggal 16-21 September 2024 Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan), Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Kementerian Pertanian, menggelar kegiatan Evaluasi Perumusan RSNI 3, Evaluasi Komite Teknis 65-04 Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian dan Koordinasi Penyusunan Usulan PNPS TA. 2024 di Yogyakarta.
Di tahun Ke-3 nya Komite Teknis 65-04 Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan), Badan Standardisasi Instrumen Mekanisasi Pertanian, Kementerian Pertanian, telah menunjukan hasil yang sangat baik, hal ini bukan tidak mendasar, Purwanto Hadi Saputro, Koordinator Substansi Pengembangan Standard Lingkup Mekanika dan Material, Badan Standardisasi Nasional, menyatakan pengalaman selama mendampingi Komtek 65-04 BBPSI Mektan dalam konsistensi, pemahanan, kapabilitas anggota Komtek 65-04 ini, sehingga dapat mencapai prestasi pada saat ini.
Agung Prabowo, Plt. Kepala BBPSI Mektan dalam sambutannya mengatakan “pertemuan hari ini bertujuan untuk mereview apa yang telah dihasilkan terkait dengan PNPS ataupun RSNI yang telah dihasilkan oleh Komite Teknis 65-04 Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian sebagai upaya penyiapan sarana dan prasarana pertanian dalam mendukung program kerja Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pengan nasional.
Lebih lanjut Agung Prabowo mengatakan “Dalam pengembangan standar baru di bidang sarana dan prasarana pertanian, harus didasari oleh adanya kebutuhan terkait dengan trend terbaru dan program utama Kementerian Pertanian dalam upaya mencapai swasembada pangan nasional, seperti kita ketahui bersama bahwa penggunaan alat dan mesin pertanian mampu meningkatkan produktifitas,produksi, efiesiensi dan menekan losses” papar Agung.
Evaluasi pada standar yang telah dihasilkan oleh Komite Teknis 65-04 pada tahun-tahun sebelumnya dikaji dan dievaluasi kebutuhan dan keterterapannya pada kondisi real dilapangan, apakah masih bisa diimplementasikan atau diperbaharui sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman yang dapat ditinjau dari konsep standard minimun ataupun konsep metodelogi ujinya.
Implementasi SNI yang telah dihasilkan oleh Komite Teknis 65-04 harus dapat dipergunakan/diterapkan oleh stakeholders BBPSI Mektan, sarana dan prasarana alsintan harus sudah memenuhi syarat mutu dalam arti kata tersertifikasi melalui pengujian dan pemenuhan syarat mutu alat dan mesi pertanian. Yang pada akhirnya bagaimana Komite Teknis 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian dalam menyiapkan dan menyusun roadmap pengembangan standardisasi sarana dan prasarana pertanian.
12 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), yang dihasilkan oleh BBPSi Mektan selama 2024:
• Revisi SNI Mesin Panen Multikomoditas (padi, jagung, dan kedelai);
• Revisi SNI Mesin Panen Jagung Kombinasi Tipe Reel (reel type corn combine harvester);
• Penyusunan RSNI Persyaratan Sistem Irigasi Presisi;
• Revisi SNI Rumah Kasa: Syarat Mutu dan Metode Uji;
• Revisi SNI Mesin Pengering Biji-bijian Tipe Sirkulasi,
• Penyusunan SNI Mesin Pengering Mobile Tipe Sirkulasi untuk padi, jagung, dan kedelai;
• Revisi SNI Mesin Pencampur Bahan Pupuk Organik Tipe Auger Horizontal;
• Revisi SNI Mesin Pencacah Hijauan Pakan Ternak;
• Revisi SNI Mesin Pengupas Gabah Rol Karet;
• Revisi SNI Mesin Sortasi Biji Kopi Tipe Meja Getar;
• Revisi SNI Prosedur Pengambilan Contoh Uji Alat dan Mesin Pertanian;
• Penyusunan RSNI Alat Angkut untuk Hasil Perkebunan dan Pertanian.
Agung Prabowo juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, dengan adanya partisipasi yang kuat, standar yang disusun tidak hanya akan mencerminkan kebutuhan sektor pertanian, tetapi juga mampu menghadapi tantangan yang dihadapi para petani dan pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia.
Isu peningkatan kualitas dan efisiensi alat-alat pertanian menjadi salah satu perhatian utama dalam rapat ini. Melalui revisi dan penyusunan standar baru, diharapkan alat-alat pertanian yang digunakan di Indonesia dapat lebih efisien, ramah lingkungan, dan mendukung produktivitas para petani.
Acara ini merupakan salah satu upaya besar pemerintah dalam mendukung mekanisasi pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan, dengan menyesuaikan teknologi yang relevan dengan agroekologi di Indonesia. Di sisi lain, rapat teknis dan konsensus ini menjadi agenda rutin yang penting bagi BBPSI Mektan untuk memastikan bahwa standar-standar yang dihasilkan tetap up-to-date dan dapat diterapkan di lapangan. (TS)