
BBPSI Mektan Gelar Ratek dan Konsensus Komtek 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian di Bandung
Bandung, 16/09/2024. Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan), Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Kementerian Pertanian, menggelar Rapat Teknis dan Konsensus Komite Teknis 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian. Berlangsung selama enam hari, dari tanggal 16-21 September 2024, bertempat di Grand Tjokro Premiere Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas berbagai rancangan standar terkait mekanisasi pertanian yang menjadi pedoman penting bagi sektor pertanian di Indonesia. Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BBPSI Mektan, Agung Prabowo, menegaskan bahwa pengembangan mekanisasi pertanian harus dilakukan dengan pendekatan yang selektif. "Dalam pengembangan mekanisasi, kita mengusung konsep selektif, baik dari segi teknologinya maupun dari segi agroekologi yang akan kita implementasikan," kata Agung.
Agung juga berharap seluruh Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang dibahas dalam rapat ini dapat mencapai konsensus dari para peserta dan memenuhi keinginan serta kebutuhan para pemangku kepentingan. Konsensus yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan pedoman yang jelas bagi seluruh stakeholder dan memperkuat kepercayaan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI) di bidang mekanisasi pertanian.
Rapat ini diawali dengan sesi pra-rapat teknis yang bertujuan untuk mempersiapkan para konseptor dalam menyusun RSNI terkait alat dan mesin pertanian. Selama enam hari, peserta rapat yang terdiri dari berbagai pihak terkait akan membahas 12 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), di antaranya:
* Revisi SNI Mesin Panen Multikomoditas (padi, jagung, dan kedelai);
* Revisi SNI Mesin Panen Jagung Kombinasi Tipe Reel (reel type corn combine harvester);
* Penyusunan RSNI Persyaratan Sistem Irigasi Presisi;
* Revisi SNI Rumah Kasa: Syarat Mutu dan Metode Uji;
* Revisi SNI Mesin Pengering Biji-bijian Tipe Sirkulasi,
* Penyusunan SNI Mesin Pengering Mobile Tipe Sirkulasi untuk padi, jagung, dan kedelai;
* Revisi SNI Mesin Pencampur Bahan Pupuk Organik Tipe Auger Horizontal;
* Revisi SNI Mesin Pencacah Hijauan Pakan Ternak;
* Revisi SNI Mesin Pengupas Gabah Rol Karet;
* Revisi SNI Mesin Sortasi Biji Kopi Tipe Meja Getar;
* Revisi SNI Prosedur Pengambilan Contoh Uji Alat dan Mesin Pertanian;
* Penyusunan RSNI Alat Angkut untuk Hasil Perkebunan dan Pertanian.
Pembahasan RSNI ini melibatkan berbagai stakeholder dari sektor pertanian, termasuk produsen alat dan mesin pertanian, peneliti, asosiasi terkait, serta berbagai instansi yang memiliki keterkaitan dengan mekanisasi pertanian. Keterlibatan aktif mereka menjadi kunci penting untuk memastikan bahwa standar yang dihasilkan benar-benar aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Agung Prabowo juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, dengan adanya partisipasi yang kuat, standar yang disusun tidak hanya akan mencerminkan kebutuhan sektor pertanian, tetapi juga mampu menghadapi tantangan yang dihadapi para petani dan pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia.
Isu peningkatan kualitas dan efisiensi alat-alat pertanian menjadi salah satu perhatian utama dalam rapat ini. Melalui revisi dan penyusunan standar baru, diharapkan alat-alat pertanian yang digunakan di Indonesia dapat lebih efisien, ramah lingkungan, dan mendukung produktivitas para petani.
BBPSI Mektan, sebagai lembaga yang berperan penting dalam pengujian standar mekanisasi pertanian, diharapkan dapat terus mendorong penggunaan alat dan mesin yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Pertanian dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian sektor pertanian melalui penerapan standar yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kondisi lapangan.
Selain pembahasan RSNI, acara ini juga menjadi momen penting untuk memberikan apresiasi kepada individu yang telah berkontribusi besar dalam pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) di bidang pertanian. Hendro Lucky, menerima sertifikat penghargaan atas komitmen, partisipasi aktif, dan dedikasi tinggi yang ditunjukkannya dalam pengembangan SNI selama periode 2022-2024 di lingkup Komite Teknis 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian.
Acara ini merupakan salah satu upaya besar pemerintah dalam mendukung mekanisasi pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan, dengan menyesuaikan teknologi yang relevan dengan agroekologi di Indonesia. Di sisi lain, rapat teknis dan konsensus ini menjadi agenda rutin yang penting bagi BBPSI Mektan untuk memastikan bahwa standar-standar yang dihasilkan tetap up-to-date dan dapat diterapkan di lapangan.
Dengan adanya konsensus dari acara ini, diharapkan alat dan mesin pertanian yang telah distandardisasi dapat diterima lebih luas oleh pasar dan petani di seluruh Indonesia. Ini akan membantu mewujudkan pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan mampu meningkatkan produktivitas serta daya saing sektor pertanian nasional.
Pada akhirnya, BBPSI Mektan berharap bahwa standar-standar ini dapat memberikan kontribusi besar dalam memperkuat sektor pertanian di Indonesia dan mendukung keberlanjutan serta kesejahteraan para petani di seluruh penjuru negeri.(Wira)